Narasi Sumpah Pemuda
28 Oktober 2020
Nama : Firza Dermawan Manurung
Kelas : X BKP
Mapel : Siskomdig
Narasi Sumpah Pemuda
Peristiwa Sumpah Pemuda akan kembali diperingati Bangsa
Indonesia pada Rabu (28/10/2020). Bangsa Indonesia kembali mendapat kesempatan
merenungi dan mengambil nilai dari peristiwa tersebut.
Sumpah Pemuda merupakan peristiwa besar dan maha penting
bagi bangsa kita. Begitu besarnya perannya hingga boleh dikatakan, bahwa
kemerdekaan tidak akan diperoleh seandainya tidak ada Sumpah Pemuda."Sumpah
Pemuda diawali dengan pergerakan di daerah dengan mendirikan organisasi yang
bersifat kedaerahan. Konflik yang terjadi dengan penjajah bersifat lokal bukan
nasional.
Berdasarkan sejarah, kongres pemuda dicetuskan oleh
Moehammad Yamin Wage Rudolf Soepratman dari Jong Sumatranen Bond atau pemuda
dari Sumatera. Beliau merupakan sekretaris pada saat Kongres Pemuda Indonesia.
Beliaulah yang merumuskan isi teks Sumpah Pemuda serta mengusulkan
dijadikannnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Pemuda memiliki peran
penting dalam sejarah Republik Indonesia.Berkat desakan pemuda yang
"menculik" Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat,
Indonesia kemudian memproklamasikan kemerdekaannya.Meski begitu, peran pemuda
dalam mengupayakan kemerdekaan jauh telah dilakukan sebelum 1945.Para pemuda
menyatukan tekadnya demi Indonesia dalam sebuah momentum yang dikenal dengan
sebutan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Meskipun demikian, perjuangan
pemuda pada awalnya bersifat kultural dan fanatisme daerah. Tercatat pada tahun
1915-an berdiri sejumlah besar organisasi kepemudaan yang masih bersifat
kedaerahan, seperti Tri Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong Java (1915), Jong
Soematranen Bond (1917), Jong Islamic Bond (1924), Jong Batak, Jong Minahasa,
Jong Cilebes, Jong Ambon, Sekar Roekoen dan Pemoeda Kaum Betawi. Organisasi
pemuda tersebut bersifat kedaerahan dan kelompok khusus.
Peristiwa Sumpah Pemuda mengandung banyak nilai-nilai
penting yang wajib kita lestarikan dan terapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Sumpah Pemuda telah membuktikan bahwa perbedaan suku,
bangsa, ras dan bahasa tidak menjadi penghalang dalam upaya perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
Isi dari sumpah pemuda:
“Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia."
Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari
Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember
1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
Semangat literasi menarik
BalasHapus